Jumat, 10 Oktober 2014

Jadi, Harus Bagaimana?

Standard
Pernahkah kamu merasakan perasaan yang serumit ini? atau lebih?
ingin mencintai, tapi ingin juga melupakan.
ketika melihatmu, memang benar aku merasakan cinta yang menggebu-gebu.
jujur, aku selalu jauh lebih mempercayai orang yang aku sayangi dibandingkan siapapun, termasuk mereka.
tapi aku juga tak ingin terlihat munafik untuk tak membuka telinga dengan apa yang mereka bicarakan tentangmu, tentang mereka, tentang masalalu kalian.
sakit memang rasanya mendengar cerita masalalumu yang telah banyak menebarkan cinta palsu pada hati wanita-wanita itu.
tapi pada kenyataannya, aku sama sekali tak ingin termasuk menjadi golongan mereka yang telah terlalu sering memakan kekecewaan yang pahit darimu.
namun apa kau tau? keraguan itu sedikit-sedikit mulai tertutupi oleh perasaan cinta yang lebih besar.
sikap manismu membuatku mencintaimu dengan lebih lagi. tetapi karna hal itu juga, aku menjadi berfikir lebih dari dua kali.
mengapa perasaan ini terus tumbuh tak terkendali, padahal pada dasarnya aku tau bahwa ini hanyalah harapan tanpa kepastian belaka?
Tuhan, aku ingin mundur.. tapi mengapa hati sama sekali tak sejalan dengan pikiran?

3 komentar:

  1. ngeblog lagi lah..
    tulisannya keren..
    abdirafiakmal.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. baru liat komentarnya.. makasih^^ ntar ya tunggu yg ditulis udh kelar. hehe.

      Hapus

FOLLOWERS!