Minggu, 22 Februari 2015

Harapan?

Standard
setelah capek terus-terusan terpuruk dari kisah cinta lama, aku mutusin buat gak sedih-sedih lagi. gak galau-galau lagi. ya, aku mutusin buat nyari seseorang yang baru, yang bisa ngebuat hari-hari aku jadi lebih berwarna, gak hitam-putih lagi.

dan pada akhirnya, aku nemuin kamu.

kamu yang ngebuat aku ketawa dengan cerita konyol kamu. kamu yang ngebuat aku terkesan atas pemikiran simple kamu. kamu yang ngebuat aku bingung dengan penjelasan game fav kamu karena aku bukan gamers. dan kamu juga yang jadi alasan aku kenapa aku punya mood yang gede lagi buat nulis.

tapi kamu gak tau itu.
kenapa?
karena aku gak pernah bilang.
aku mulai punya rasa kagum ke kamu, sebelum aku tau siapa kamu.
aku kagum dengan semua hal yang ada di kamu.
aku tau semuanya? ya dari apa yang kamu tulis.

yaa, memang konyol kalo dibilang kenapa aku bisa gini. kalo kamu mikir aku begini karena aku ngebet banget pengen punya gebetan baru biar bisa punya alesan udah move on dari yang lama.. ngga. kamu salah besar. perasaan yang dulunya kagum, sekarang udah mulai jadi suka, bahkan.. rasa sayang juga udah mulai muncul-_-)/

aku mulai pengen kamu tau siapa aku, pengagum kamu. aku pengen kenalan, tapi takut dikira modus. jadi cuma bisa ngekode. dan setelah kode itu berlarut-larut sampe dua atau tiga hari (ini jd kayak resep makanan ya? au ah.) akhirnya kamu nyadar kalo aku ngekodein kamu. kamu tau? saat itu aku speechless abis. gak bisa ngomong apa apa. mau bales lagi pun takut salah kata dan ngebuat kamu illfeel sama aku. tapi jujur, ada rasa seneng juga. ngefly. banget. ck, tapi.. ujung-ujungnya, aku cuma bisa bilang "maaf".

ah, entahlah. aku ga pernah keliatan sebego ini saat suka sama seseorang. iya, tau sih kalo aku emg bego-_- tapi ga bego bego amat. tapi apa kamu tau? waktu kamu cuma ngeread balesan chat aku, aku terus-terusan natep layar laptop, berharap di bales. tapi memang ga ada balesan lagi. perih cuy, perih:'v

hari Jum'at jam 9 malem, aku chat kamu. tapi gak di read. aku off. besok siangnya jam 12, aku online lagi. ngeliat inbox, ternyata kamu ada bales. tapi jam setengah 11 malem gitu. tapi kan aku udah tidur, dan aku lupa mau blg apaan jadi aku bilang aja "gajadi" (padahal hati seneng bgt sumpah:'v) . dan sadar kalo saat itu malem minggu, aku harap bakal ada percakapan panjang di malamnya nanti. tapi dari aku online pulang sekolah sampe sore, terus ketemu malem, aku ga ngeliat nama kamu muncul di panel online. jadi aku chat kamu. dan berharap kamu ngebaca. tapi ga dibaca. aku nunggu sampe jam 11 malem, tetep ga di read. dan di situ rasa kecewa, ngantuk mulai muncul dan jadi satu, and then.. aku ketiduran.

besoknya (hari ini) aku ngeliat balesan kamu. kamu balesnya jam 12 malem gitu. aku sebenernya pengen bilang kalo aku kangen, tapi aku tau diri'-')/bukan siapa siapa woy. pengen ngobrolin sesuatu, tapi takut garing dan gak ada respon. dan buat yang kesekian kalinya, aku lagi-lagi bales "gajadi".

hm, sampai detik ini, aku mikir. aku pengen deket sama kamu. tapi mungkin kamu emang gak mau deket sama aku. kamu peka? bales chat aku? mungkin itu bukan sebuah harapan. tapi cuma rasa GR yang selalu muncul di pikiran aku. dan sampai detik ini, aku cuma bisa ngeliatin 'nama' kamu di layar laptop, tanpa tau harus berbuat apa. buat ngechat lagi pun, rasanya udah gak berani. takut ngechat disaat yang ga tepat, takut ngeganggu, takut ngebuat kamu illfeel.

well, mungkin akunya terlalu ngarep buat milih kamu yang jadi pewarna hidup aku, yang ngebuat semuanya bisa jadi lebih berwarna. tapi yaa, kalo emang cuma sekedar harapan, biarin aja hitam-putih itu tetep stay di sini sampe pewarna itu dateng ngewarnain segalanya dikedepannya. nanti.

Jumat, 13 Februari 2015

Valentine's Day?

Standard
valentine's day atau hari valentine (sama ajah) umumnya dirayain sama orang-orang yang udah berpasangan. hari dimana mereka yang udah berpasangan di seluruh dunia berbagi kasih sayang dengan lebih lagi. kenapa? ya karna hari valentine itu hari kasih sayang seluruh pasangan di dunia. so pasti dirayain di seluruh dunia lah. di hari valentine ini, udah ga asing lagi kalo kita ngeliat ada orang yang ngasih coklat, bunga, puisi, ataupun hal-hal yang keliatan romantis ke pasangannya masing-masing (kalo ngasih ke pasangan orang, mau cari mati?). ekhm, dan hari itu bertepatan pada hari ini, tanggal 14 Februari. JEDARRRR!!! *ujan deras*
hal ini merupakan tanggal yg ditunggu-tunggu bagi mereka yang udah berpasangan. tapi, jadi hari horror buat para jomblo. 
pertanyaannya adalah:"kenapa mereka (yang jomblo) ngerasa ini hari adalah sial yang kayanya ogah banget buat ditemuin, lalu banyak yang maunya langsung mau lompat aja ke tanggal 15 Februari?". dan jawabannya simple: "karna mereka ga punya seseorang yang mau disayang-sayang".
btw, hari ini aku banyak ngeliat update-an status dari kaum mereka yang sejenis bilang: "valentine's day, not my day." basi. padahal, kalo jomblo yang make kata-kata itu udah ga jomblo, ya paling mereka juga ngelakuin hal yang sama. apalagi tahun ini tanggal 14 Februari itu bertepatan di hari Sabtu. he? kenapa? ya malem minggu lah monyong! kan ngenesnya jadi keliatan berlipat-lipat ganda. ngenes abis.
well, aku di sini ngebicarain Valentine's Day ya, bukan mau ngejelek-jelekin jomblo atau siapapun. (lagian ngapain aku ngejelek-jelekin? rata-rata si jomblo juga udah pada jelek. kalo cakep mah, ga mungkin jomblo atuh om, te. peace'-'v) jadi, jangan tersinggung kalo yang aku ucapin tadi emang pas banget di kamu wahai kaum jomblo. HAHAHA. nah, sampe sini aja ya pembicaraan aku tentang Valentine's Day. ekhm, aku ucapin happy valentine's day aja buat pasangan-pasangan yang ngerayain dan.. SALAM JOMBLO! btw, kita sama;")))

Rabu, 11 Februari 2015

Dear Penggosip..

Standard
kadang bingung dengan kalian yang bicara tanpa beban. bicara seenaknya tanpa henti, tanpa tau batas kewajaran berbicara. kalian bicara layaknya orang yang tau segalanya dengan melebih-lebihkan yang ada. padahal, kenyataan begitu jauh dari pihak kalian.
sedih melihat dia yang kalian bicarakan sesuka hati. dari mulut ke mulut, semua orang menyebut namanya dan terus membahas problematika kehidupannya berkat kalian. padahal, seharusnya kalian juga tau bahwa masing-masing orang pasti punya masalahnya sendiri. bukankah kalian juga demikian? dan seharusnya kalian mengerti bahwa hal itu sama sekali tak pantas untuk dibicarakan, bahkan dihujat.
hm, kadang juga bingung dengan para penggosip sejenis, yang langsung percaya dengan berita yang beredar tanpa bukti, jelas kebenarannya atau tidak. setelah mendengar berita tersebut, bukannya bertanya apa yang seharusnya ditanyakan atau menutupi aib orang tersebut, kalian malah menjadi pembawa berita yang tanpa rasa canggung langsung menebarkan berita-berita itu kepada para calon pendengar yang sebentar lagi akan menjadi pembawa berita juga.
pernahkah kalian berfikir bagaimana jika kalian berada diposisi orang yang dibicarakan? bagaimana kesalahan kecil yang kalian perbuat dibesar-besarkan menjadi fake story yang tak mengenakkan untuk didengar? Guys, harusnya kalian bisa berfikir sejenak. jangan hanya bisa berbicara tanpa berkaca saja;) pikirkanlah.

-Dari Sang Pendengar, yang Mengerti Letak Kesalahannya.

Selasa, 10 Februari 2015

Tak Sesederhana Itu.

Standard
mereka bilang, "bahagia itu sederhana." tapi untuk mendapatkamu, bahagiaku, tak sesederhana yang mereka katakan. bahkan jauh dari kata sederhana. jangankan mendapatkan, mengetahui bahwa kamu memiliki perasaan yang sama saja, itu sudah cukup bagiku. bahkan lebih dari cukup.
apa yang aku tulis, apa yang aku rasakan, mungkin tak berarti apa-apa bagimu. dan mungkin itu karena kamu memang belum mengerti, atau memang tak mau mengerti. entahlah, perasaan ini membuatku selalu berfikir positif tentangmu, walau pada kenyataannya, semua yang kufikirkan sangat jauh dari ekspetasi.
aku benci untuk mengatakan bahwa sampai detik ini aku masih mengharapkanmu. namun aku juga terlalu munafik untuk mengatakan jika aku sudah melupakanmu. harapan yang kamu berikan terlalu besar, sehingga sulit bagiku untuk melepas itu kembali.
aku hanya ingin kamu melihat sebentar saja ke arah sini. melihat siapa yang menunggumu, siapa yang mengharapkanmu untuk membalas perasaannya selama ini. haha. walaupun aku tau, kamu tak akan pernah mungkin melakukan itu. maafkan aku yang terlalu mengharapkanmu.
mereka bilang, "lupakan saja dia yang telah menyakitimu." tapi untuk tak mendengar kabarmu dalam sehari saja, aku tak bisa. aku terlalu lemah untuk itu. tak mampu lepas dari bayangmu yang kini telah jauh meninggalkanku. andai saja aku bisa melupakanmu sesederhana yang mereka katakan. walau pada faktanya, melupakan seseorang yang sangat dicinta itu samasekali tidak sederhana.

Jumat, 10 Oktober 2014

Jadi, Harus Bagaimana?

Standard
Pernahkah kamu merasakan perasaan yang serumit ini? atau lebih?
ingin mencintai, tapi ingin juga melupakan.
ketika melihatmu, memang benar aku merasakan cinta yang menggebu-gebu.
jujur, aku selalu jauh lebih mempercayai orang yang aku sayangi dibandingkan siapapun, termasuk mereka.
tapi aku juga tak ingin terlihat munafik untuk tak membuka telinga dengan apa yang mereka bicarakan tentangmu, tentang mereka, tentang masalalu kalian.
sakit memang rasanya mendengar cerita masalalumu yang telah banyak menebarkan cinta palsu pada hati wanita-wanita itu.
tapi pada kenyataannya, aku sama sekali tak ingin termasuk menjadi golongan mereka yang telah terlalu sering memakan kekecewaan yang pahit darimu.
namun apa kau tau? keraguan itu sedikit-sedikit mulai tertutupi oleh perasaan cinta yang lebih besar.
sikap manismu membuatku mencintaimu dengan lebih lagi. tetapi karna hal itu juga, aku menjadi berfikir lebih dari dua kali.
mengapa perasaan ini terus tumbuh tak terkendali, padahal pada dasarnya aku tau bahwa ini hanyalah harapan tanpa kepastian belaka?
Tuhan, aku ingin mundur.. tapi mengapa hati sama sekali tak sejalan dengan pikiran?

FOLLOWERS!